Teruntuk kamu,
Terimakasih sudah selalu mencoba memahami saya yang terkadang sulit untuk dipahami.

Kamu adalah teka teki acak. Saya bersedia habiskan seluruh hidup saya untuk memecahkannya.

Bahkan jika saya amnesia, saya akan tetap jatuh ke kamu lagi. Berulang ulang kali.

Bisakah saya menjadi rumah untuk kamu?

Saat kamu pergi meninggalkan, saya berdiri kokoh menunggu pemiliknya kembali.

Sejauh jauhnya kamu meninggalkan, bukankah suatu saat akan kembali kerumah lagi?

Saya memikirkanmu hampir tidak berjeda. Syukurlah, hampir itu saya isi dengan menulis sajak tentangmu....

"setelah pelukan itu, aku memahami bila aku takkan pernah lagi utuh. sebagian diriku akan tertinggal dan ingin selalu tinggal di dirimu" - @karizunique

Bukan kamu namanya, jika tidak membuat sosok kecil ini ingin tau segala sesuatu tentangmu. Bahkan hal terkecil sekalipun.

Demi semesta, kamu dengan segala keanehanmu itu sekarang menjadi pusat duniaku....